Form, Function And Meaning Of Kriya Ago For The Sakai Tribe Community In Duri, Bengkalis District

  • Syafrizal Syafrizal Universitas Negeri Padang
Keywords: Ago, Sakai Tribe, Duri

Abstract

This study aims to describe the form of Ago as a cultural object of the Sakai Tribe in Duri, Bengkalis Regency. explains the meaning contained in Ago as a Cultural Property and also explains the values ​​contained in Ago as a cultural object for value education for the Sakai Tribe. The research approach method was chosen to focus research so that the research results are in accordance with the research objectives and carried out scientifically. This research is field research with qualitative methods. The results of the research show that Ago is 1). Ago dimensional object made of wicker crafts, with a rectangular base and a circle on Ago's lips. 2) Ago has a practical and social function in the life of the Sakai people. 3). For the Sakai Tribe, Ago is a symbol of life and responsibility.

References

Andri, Noviadi (2012). Mantra Ritual Babarit. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Bengkalis, Pemerintah Kabupaten (2019). Kecamatan Mandau.

Bernard, Russell. (1994). Metode Penelitian, Pendekatan Kuantitaif dan Kualitatif. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Buyung Syukron and R Rusmadi (2018) ‘Piil Pesenggiri as Peace Culture: A Local WisdomBased Resolution of Land Conflicts In Mesuji, Lampung’, Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 26.1 (2018), 95 (p. 96))

Creswell, John W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dasrol, SH, MH,. Sunarmi, Prof, Dr, SH.,M.Hum. Dkk (2012). Eksistensi Tanah Hak Ulayat Pada Masyarakat Suku Sakai Di Kabupaten Bengkalis Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Hukum Adat. Laporan Penelitian Berbasis Laboratorium. Lembaga Penelitian Universitas Riau Pekanbaru.

Elsam, Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (2020). Ketentuan Pidana Kehutanan Dikecualikan Terhadap Masyarakat Yang Secara Turun-Temurun Hidup Di Dalam Kawasan Hutan Dan Tidak Ditujukan Untuk Kepentingan Komersial. Amicus Curiae (Sahabat Pengadilan) Kriminalisasi Masyarakat Adat Suku Sakai Pada Perkara Pidana Nomor 89/Pid.B/LH/2020/PN Bls Di Pengadilan Negeri Bengkalis.

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.

Gustami, S.P. (1991). Seni Kriya Indonesia: Dilema Pembinaan Dan Pengembangannya. Jurnal Seni, I (3) 98-109.

http://camatmandau.bengkaliskab.go.id/

https://docplayer.info/202450569-Untuk-kepentingan-komersial.html

https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/2919

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/

Kalangi, Nico S. (1994)., Kebudayaan dan Kesehatan Pengembanmgan Pelayanan Primer Melalui Pendekatan Sosial Budaya. Megapoin, Jakarta.

Karmila , Mila, S.Pd, M.Ds. (2010). Bahan Perkuliahan Dasar Seni Dan Desain (Prodi Pendidikan Tata Busana). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Kathirithamby-Wells, (1997). ‘Siak and Its Changing Strategies for Survival, c.1700–1870’, in The Last Stand of Asian Autonomies, ed. by Anthony Reid. London: Palgrave Macmillan UK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (2022). Pencatatan Dan Penetapan Budaya Tak Benda Di Indonesia. Jakarta

Koentjaraningrat, (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Koentjaraningrat.(1984). Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta:FE UI

Kriyantono, Rachmat. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

Kurtubi, Dodi Ahmad. (2017). Mengenal Suku-Suku Asli (Komunitas Adat Terpencil) Di Provinsi Riau, Dinas Sosial Provinsi Riau.

Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ningsih, Dewi (2017). Perubahan sosial budaya suku sakai kampung minas barat kecamatan minas kabupaten siak. Jom fisip. 4(2)

Rachman, O., & Jasni. (2013). Rotan, Sumber Daya, Sifat Dan Pengolahannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan. Bogor.

Saputra, Syahrial De (2010). Kearifan lokal yang terkandung dalam upacara tradisional kepercayaan masyarakat Sakai-Riau. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjung Pinang Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Tanjungpinang. ISBN 9789791281423

Soekanto, Soejono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Teknik Analisis Data. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi Ketiga. Bandung : Alfabeta

Suliyanto (2018). Metode Penelitian Bisnis untuk Skripsi, Tesis, & Disertasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Suparlan, Parsudi. (1995). Orang Sakai di Riau. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Suratmi, Nanik, Dra. M.Pd ( 2022 ). Multikultural : Karya Pelestarian Kearifan lokal kesenian Barongsai – Lion. Media Nusa Creatif (MNC Publishing).

Sutardi, Tedi. (2007). Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama.

Syaodih, Nana Sikmadinata (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

T. Rohendi Rohidi, (2000). Metode Penelitian Kualitatif. UNES press.

Published
2024-09-29
How to Cite
Syafrizal, S. (2024). Form, Function And Meaning Of Kriya Ago For The Sakai Tribe Community In Duri, Bengkalis District. LANGGAM: International Journal of Social Science Education, Art and Culture, 3(3), 23-33. https://doi.org/10.24036/langgam.v3i3.39

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.